Rabu, 11 Desember 2013

SEANDAINYA SAYA KULIAH DI INDIA



SEANDAINYA SAYA KULIAH DI INDIA
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan adalah di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Sewaktu masih di duduk di bangku sekolah dasar hingga sampai saat ini, saya mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan saya sangat tertarik untuk mengetahui budaya-budaya daerah yang beragam dengan segala perbedaan-perbedaan yang mewarnai keunikan suatu bangsa atau Negara. Untuk itu, saya harus bisa mendapatkan pendidikan dengan melanjutkan kuliah sesuai dengan keinginan dan harapan saya itu.
Seandainya saya bisa melanjutkan kuliah, saya akan lebih memilih untuk kuliah ke luar negeri. Aamiin. Hal ini bukan dikarenakan tempat kuliah didaerah sendiri kurang bermutu ataupun berkualitas. Akan tetapi, saya berkeinginan untuk mencoba mencari dan mengemban ilmu di Negara lain. Dan disini, Negara yang saya pilih adalah India, ataupun lebih dikenal dengan nama Bollywood. Kenapa saya memilih india, karena dari kecil hingga sekarang saya sangat suka menonton film-film india ataupun bollywood, hal inilah yang membuat saya berpikiran bahwa India adalah sebuah Negara dimana beragam keunikan budaya itu seakan-akan terangkum atau terkumpul jadi satu di Negara ini.
India merupakan sebuah Negara yang jauh sekali dari kata modern ataupun mewah seperti Eropa atau Amerika. Akan tetapi, karena ketertarikan saya akan budayanya itulah yang membuat saya berangan-angan untuk melanjutkan kuliah di Negara bollywood ini. Jika saya melanjutkan kuliah disini, sudah pasti saya akan dilanda krisis perbedaaan kebudayaan. Yang paling mencolok adalah agama. Karena sebagian besar masyarakat India menganut agama hindu dan budha. Tetapi, di Negara ini toleransi antar umat beragama sangat tinggi dan saling menghormati. Oleh karena itu, saya sebagai seorang mahasiswa akan bisa bersosialisasi di lingkungan yang berbeda agama.
Selanjutnya bahasa, bahasa di India sangat beragam sekali seperti tamil, assam, benggala, bodo, chattisgarhi, dogri, garo, Gujarat, hindi standard, Kashmir, khasi dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, tidak mudah bagi saya untuk mempelajari bahasa ini dengan cepat dan singkat. Namun, karena saya sudah dibekali dengan bahasa inggris, ini akan memudahkan saya untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat dimana saya tinggal selama saya kuliah disini. Dan saya juga tidak akan lupa untuk mempelajari bahasa india, karena saya sangat suka sekali mendengarkan lagu-lagu india ataupun bahasanya.
Kemudian saya juga akan mendekatkan diri dan turut serta dalam berbagai budaya yang ada di India. Baik dari segi berpakaian, upacara keagamaan, festival – festival ataupun pertunjukan – pertunjukan seni budaya yang ada di sini. Saya juga akan turut bergabung dalam berbagai perkumpulan ataupun komunitas – komunitas muda – mudi ataupun mahasiswa yang ada disini. Bergabung dalam sanggar – sanggar seni, baik seni tari, teater atau pun drama. Sehingga saya akan lebih mudah untuk mengenal dan cepat mempelajari kebudayaan india. Tidak menutup diri juga untuk menjalin tali persahabatan dengan mahasiswa asli india.
Saya juga akan mengenalkan budaya daerah kita kepada masyarakat dilingkungan saya tinggal. Misalnya dengan sesekali saya akan memutarkan lagu-lagu daerah kita di dalam rumah. Sehingga akan mudah didengar oleh sekitar. Selanjutnya sesekali saya akan memberikan barang atau benda khas daerah kita kepada teman atau pun masyarakat disekitar saya. Dan juga membuat sebuah komunitas atau perkumpulan mahasiswa yang sama – sama dari Indonesia. Dan bersama mereka akan membuat event atau pertunjukan yang menampilkan budaya Indonesia agar bisa di saksikan dan ditonton oleh masyarakat India. Rajin membuat masakan khas daerah kita, dan mengundang teman-teman atau pun tetangga sekitar tempat saya tinggal untuk makan bersama. Inilah sedikit cara saya untuk mengenalkan budaya sendiri kepada orang lain.
Dengan berada disini di Negara bollywood, tidak hanya pendidikan yang saya dapatkan tetapi saya juga bisa ikut andil dalam rangka mengenalkan atau mempromosikan budaya daerah kita ke daerah lain. Karena sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus kenal, cinta dan menjunjung tinggi budaya-budaya daerah kita dimanapun kita berada.
Demikianlah  cerita singkat saya seandainya saya kuliah di India. Semoga harapan saya ini bisa terwujud di kemudian hari. Aamiin. Terima kasih banyak.

Salam Manis dan terhangat,
Vita Liea

Jumat, 08 November 2013


 VIKYNISASI “Sebagai gejala komunikasi bahasa baru yang berefek negatif”

VIKYNISASI
“Sebagai gejala komunikasi bahasa baru yang berefek negatif”
STISIPOL.gif
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK HARMONISASI
SEMESTER 7
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PAHLAWAN 12 SUNGAILIAT BANGKA
TAHUN 2013/2014
PENDAHULUAN
Nama Vicky Prasetya alias Hendrianto mendadak menjadi terkenal di seluruh dunia maya. Mantan tunangan seorang penyanyi dangdut Zaskia Gothic menjadi terkenal disebabkan konfrensi persnya diunggah ke situs video sharing Youtube. Tanpa ada beban sedikitpun, Vicky mengeluarkan tata bahasa gado-gadonya saat diwawancarai. Kata-kata seperti “kontroversi hati”, “konspirasi kemakmuran”,harmonisasi”, hingga “kudeta keinginan” bahasa inggris twenty nine my age dan lain sebagainya. Maka, tidak mengherankan jika di dunia maya bahkan di media massa cetak dan elektronik terutama televisi, nama Vicky banyak dibicarakan, dijadikan lelucon dan olok-olok .
Namun, tanpa disadari fenomena Vickynisasi seperti itu sudah lama terjadi dalam kehidupan kita. Hanya saja, kita tidak menyadari semua itu karena sudah terlalu terbiasa. Salah satu contohnya adalah, seperti yang pernah menjadi trend beberapa waktu yang lalu, penggunaan kata “secara” yang tidak pada tempatnya. Makna kata“secara” saat itu sempat berubah menjadi seperti kata “adalah”, sebagaimana sering diucapkan oleh mereka yang menyebut dirinya “anak gaul” (secara gue itu anak gaul gitu loch; secara kamu itu kan temanku dan lain sebagainya). Mereka yang lahir di dekade tahun 1960an dan 1970an dan tumbuh dewasa di era Orde Baru mungkin akrab dengan penggunaan kata “daripada” yang juga sebenarnya salah tempat. Namun, karena yang menggunakan adalah orang yang paling berkuasa saat itu, maka sepertinya tidak ada yang berani mengoreksi.
Fenomena-fenomena diatas menimbulkan efek negative untuk komunikasi kita dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik benar yang sering dianjurkan saat kita mengenyam pendidikan mulai dari SD sampai sarjana bahkan saat kita berada di tempat kerja. Maka kelompok kami pun tertarik membahas mengenai VICKYNISASI “sebagai gejala komunikasi gaya baru” yang lebih banyak berefek negative daripada positif bagi budaya berbahasa kita.
                             
PEMBAHASAN
A. VICKYNISASI sebagai gejala komunikasi gaya baru yang negatif
Susunan kalimat dalam bahasa kita, meskipun sebenarnya sudah memiliki bentuk baku, masih saja sering dipergunakan secara salah dan kurang efektif. Bahkan kesalahan-kesalahan tersebut masih bisa kita temukan dalam bahasa tulisan, yang seharusnya sudah melalui proses editing yang ketat sebelum diterbitkan.
Dalam konsep manusia Indonesia dewasa ini, bicara dengan gunakan kata terminologi asing  ialah sesuatu yang keren, intelek, dan berwibawa. Pemahaman ini mau tidak mau ada dan berkembang pesat dalam diri masyarakat Indonesia. Namun masalahnya jika digunakan pada kalimat yang salah maka akan membuat kesan intelek berubah menjadi sebaliknya. Dan hal ini akan membuat pergeseran makna kata tersebut.
Berikut ini adalah transkrip dari video konfrensi pers Vicky usai adakan pertunangan dengan Zaskia Gotik.
“DI usiaku saat ini… ya TWENTY NINE MY AGE, aku masih merindukan APRESIASI karena BASICALLY aku suka musik walaupun KONTROVERSI HATI-ku lebih menunjukkan KONSPIRASI KEMAKMURAN yang kita pilih, kita belajar pada HARMONISISASI pada hal yang terkecil sampai yang terbesar, ngga boleh ego terhadap satu kepentingan & MENGKUDETA apa yang menjadi keinginan. Ini bukan MEMPERTAKUT bukan MEMPERSURAM STATUTISASI KEMAKMURAN keluarga dia tetapi menjadi CONFIDENT. Kita harus bisa MENSIASATI KECERDASAN itu untuk LABIL EKONOMI kita lebih baik; aku sangat bangga.”
                                                                                                    
Melihat transkrip dari video konfrensi pers Vicky Prasetyo diatas maka bisa dilihat beberapa kata kata asing dan kata serapan juga bahasa Indonesia digunakan tidak sesuai dengan tempatnya sehingga maknanya jadi berubah bahkan terkesan tidak sesuai.
Inilah kehebohan sekaligus bencana besar terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar kedepannya, baik penulisan maupun pengucapan. Melihat dan menelaah lebih dalam bagaimana ucapan dan penulisan dari hasil transkrip video tersebut. Penulis beranggapan ini hal ini sangat berbahaya dan berpegaruh cukup besar, karena semakin lama kita fokus dengan “vikinisasi” maka kita akan makin terpengaruh dan terbiasa menggunakan bahasa yang salah itu walaupun sekedar untuk olok-olokan.
Karena Dalam Sistem komunikasi Indonesia Bahasa adalah budaya universal dengan asumsi dasar : komunikasi adalah proses budaya, pertukaran budaya antar per orangan, kelompok, massa . Dan budaya  merupakan keseluruhan gagasan & karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya (Koentjaraningrat :1997) . Jika vikinisasi berkembang menjadi komunikasi yang dibiasakan bukan tidak mungkin bisa menjadi budaya bahasa yang baru.
Namun pada kenyataannya media terus menjadikan kasus vikinisasi ini menjadi bahan berita mereka dan menyodorkannya pada penonton di Indonesia sebagai khalayak media. Kita akui juga vikinisasi ini sebagai sesuatu yang apabila orang mendengarnya akan membuat mereka akan tertawa.
Tetapi, dibalik itu semua ada tanggung jawab besar untuk kita, khususnya mahasiswa dan masyarakat Indonesia umumnya. Untuk dapat segera mungkin memberikan penjelasan bahwa penulisan dan ucapan Vicky pada video tersebut ialah salah . Jika berkaca pada pedoman pada kaedah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bukankah, bahasa Indonesia salah satu alat pemersatu bangsa ? Apalagi bahasa Indonesia terbentuk melalui ikrar Sumpah Pemuda dengan segala perjuangan mereka yang harus kita hargai. Kita semua sepakat akan hal itu. Tetapi, ironis dewasa ini, bahasa Indonesia telah kehilangan marwah dan wibawanya di masyarakat dunia, jangan dulu bicara dunia. Untuk masyarakat Indonesia sendiri yang gunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara telah mempermalukan bahasanya sendiri dengan melecehkan kebakuan bahasa Indonesia.
 Berbicara dengan campur adukan bahasa Indonesia dan bahasa asing layaknya makanan gado-gado, mengadopsi kata-kata asing tidak pada posisi yang benar. Dan adanya pemahaman bagi mereka, bahwa indikasi besar untuk dikatakan sebagai manusia intelek dilihat dari apakah bahasa mereka dipahami atau tidak, jika tidak artinya mereka berhasil jadi seorang intelek dan sebaliknya
Dengan alasan diatas maka  kelompok kami menganggap vickynisasi berefek negative dan ALAY karena :
·         Menggunakan bahasa Indonesia tidak sesuai EYD
·         Menggunakan bahasa serapan yang bertujuan untuk sok intelek tapi tidak benar
·         Merusak kaedah bahasa Indonesia kita yang diwujudkan dengan perjuangan melalui ikrar sumpah Pemuda
·         Menggunakan bahasa asing yang salah
·         Membuat komunikan yang menerima pesan tidak paham apa maksud pesannya.
·         Tujuan komunikasi adalah peningkatan status sosial agar dianggap punya pendidikan tinggi dan status sosial yang disejajarkan dengan pengusaha-pengusa muda yang sukses
B.Pengaruh gaya bahasa vicky (vikinisasi)
                        
Fenomena Vicky punya pengaruh besar dalam mempengaruhi pemahaman dan implementasi masyarakat Indonesia tentang penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia yang baik dan benar kedepannya. Sebab, Vicky adalah tunangan dari zaskia gotik penyanyi dangdut yang sedang naik daun. Mereka berdua telah menjadi publik figur, disaat itu juga puluhan juta masyarakat Indonesia akan memperhatikan mereka dari ujung rambut hingga ujung kaki. Terutama tingkah laku seperti, gaya hidup. Dibantu lagi seringnya media massa yang terus- menerus memutarkan kembali video Vicky, menambah tersebarnya ‘virus-virus” Vicky.
Media massa dengan dahsyat dan giatnya saat ini sedang mendidik dan mengarahkan masyarakat Indonesia untuk berbicara dan menulis layaknya Vicky, inilah hal yang tidak pernah kita sadari. Sebenarnya, jika bahasa “Vickynisasi” tidak menjadi perhatian media. Penulis yakin, fenomena Vicky tidak akan punya pengaruh sebesar ini.
Berikut ini pencarian penulis bagaimana gaya bahasa Vicky (Vickynisasi) menjadi tren di berbagai kalangan masyarakat Indonesia sebagi dampak vickynisasi:
1.      Bahkan politikus terimbas oleh fenomena Vickynisasi seperti mantan ketua umum partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
2.      Lalu Bergaya 'Vickynisasi', Wali Kota Makassar ditegur Hakim. http://news.okezone.com/read/2013/09/19/339/868559/bergaya-vickynisasi-wali-kota-makassar-ditegur-hakim
4.      Terbaru, heboh! Video Syahrini bicara ala Vicky http://hot.detik.com/read/2013/10/16/132345/2386931/230/heboh-video-syahrini-bicara-ala-vicky
Dan masih banyak lagi mereka yang terpengaruh akibat fenomena Vicky dan gaya bahasanya. Segelintir manusia yang hanya berikan perhatian pada dampak negatif terhadap eksistensi bahasa Indonesia kedepannya. Mereka hanya sibuk jadikan ini sebagai lelucon semata.
C. Peran media sebagai penyebar “vickynisasi”
Berikut pendapat Menko Polhukam, Djoko Suyanto tentang peranan media dalam membentuk opini publik.
Sindonews.com,http://nasional.sindonews.com/read/2013/02/27/12/722347/djoko-media-memiliki-peranan-penting-membangun-opini-publik
 “Media memiliki peran strategis dan kekuasaan dalam membentuk opini dan konstruksi yang beredar di masyarakat. Baik buruknya suatu negara dapat dilihat dari mana media menghasilkan sudut pandang,”.
“Kekuatan pers bisa membentuk kenyataan, realita yang ingin disampaikan, ditonjolkan, maupun yang disingkirkan,” tambahnya.
Kita berharap media tidak lagi bermain-main dengan kekuatan dan peran strategisnya dalam membentuk opini/persepsi masyarakat. Memilih dan memilah hal yang ingin disampaikan ke masyarakat umum.
Media massa dengan dahsyat dan giatnya saat ini sedang mendidik dan mengarahkan masyarakat Indonesia untuk berbicara dan menulis layaknya Vicky, inilah hal yang tidak pernah kita sadari
Video konfrensi pers Vicky jika terus menerus di tayangkan baik di televisi dan transkripnya ditulis di media cetak baik koran, majalah bahkan di dunia maya. Akan dapat membentuk opini/persepsi masyarakat tentang gaya bahasa, kosakata, dan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Media punya kekuatan untuk bentuk opini/persepsi masyarakat, dan ciptakan tren baru di masyarakat. Buktinya saja, banyak masyarakat terutama kalangan remaja yang mulai ikut mempraktekkan penulisan dan pengucapan Vicky dalam video-video yang di unggah di situs youtube
Fenomena Vikcy tidak akan besar sebegitunya jika media tidak turut campur dalam pemberitaan Vikcy dan gaya bahasanya. Saat ini media membantu fenomena “Vickynisasi” dalam pembodohan kepada masyarakat Indonesia. Dan apabila yang dilakukan media saat ini terus berlanjut,  niscaya akan muncul “Vicky...Vicky” yang lain dan berikan dampak buruk pada kaedah penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
D. Dampak penggunaan bahasa “asing” terhadap bahasa kita
Bahasa sebagai bagian dari kebudayaan manusia bisa hilang. Paling terancam adalah bahasa yang digunakan di berbagai tempat terpencil di dunia.
Dalam zaman yang kian mengglobal, terhubung, dan homogen, bahasa yang dipakai di tempat terpencil tidak lagi terlindung oleh batas negara atau batas alam dari bahasa yang mendominasi dunia komunikasi dan perdagangan.
Dalam artikel Suara-Suara yang Sirna di National Geographic Indonesia edisi Juli 2012 disebutkan satu bahasa punah setiap 14 hari. Sebelum abad berganti, hampir setengah dari sekitar 7.000 bahasa yang dipakai di bumi mungkin akan punah, karena masyarakat mengganti bahasa ibunya dengan bahasa Inggris, Mandarin, atau Spanyol.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mayoritas kegagalan siswa SMA pada ujian nasional tahun ini ada pada Bahasa Indonesia dan Matematika. Mereka pelajar di sekolah-sekolah di wilayah perkotaan, seperti ibu kota provinsi atau ibu kota kabupaten/kota.
"Kenapa Bahasa Indonesia dan Matematika, harus kami analisis lagi," kata Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad di Jakarta, Kamis (24/5).
                                                            PENUTUP
A. Kesimpulan
·         Gaya bahasa Vickynisasi berdampak negative terhadap EYD
·         Vickynisasi adalah gaya bahasa orang sok intelek
·         Media massa menjadi media utama yang ikut bertanggung jawab terhadap pembodohan bahasa dengan menyodorkan secara terus menerus bahasa vickynisasi
B. Saran                                              
·         Mencintai bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam mewujudkan cita-cita Ikrar Sumpah Pemuda
·         Menggunakan bahasa asing atau serapan hanya sebagai pendukung komunikasi namun harus tetap benar dan sesuai penempatannya
·         Media massa harus mendidik dan menggiring penontonnya agar berbahasa Indonesia yang baik dan benar dan tidak terpengaruh dengan efek negative bahasa-bahasa prokem atau alay seperti vikynisasi.
                                                 DAFTAR PUSTAKA
http://news.okezone.com/read/2013/09/19/339/868559/bergaya-vickynisasi-wali-kota-makassar-ditegur-hakim
http://anjunofarofpki.blogspot.com/2013/10/media-bantu-fenomena-vickynisasi-dalam.html
Link pengaruh vickynisasi
INILAH.COM, Jakarta - Bahasa ala Vicky Prasetyo, mantan tunangan Zaskia Gotik, juga ditiru oleh Anas Urbaningrum.

Kamis, 13 Juni 2013

Definisi Komunikasi Sosial Pembangunan

DEFINISI KOMUNIKASI SOSIAL PEMBANGUNAN 


Dalam pengertian yang sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keteram­pilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas, dengan tujuan agar masyarakat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang disampaikan. Sedangkan dalam arti yang luas, komunikasi pembangunann meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan (Nasution, 1996:92).
Pengertian Komunikasi Pembangunan secara luas adalah peran dan fungsi komunikasi (sebagai aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama masyarakat dan pemerintahan, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian  terhadap pembangunan.
Pengertian Komunikasi Pembangunan secara khusus adalah segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian pesan /­gagasan dan keterampilan-ketrampil­an pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat memahami, menerima dan ikut melaksanakan gagasan tersebut.
Secara pragmatis, Quebral (dalam Nasution, 1996:128) merumuskan bahwa “Komunikasi pembangunan adalah komunikasi yang dilakukan untuk melaksanakan rencana pembangunan suatu negara”. Dikemukakannya pula bahwa komunikasi pembangunan merupakan salah satu terobosan (break-through) di lingkungan ilmu-ilmu sosial, dan merupakan inovasi yang harus diusahakan agar diketahui orang dan diterima sebelum ia digunakan.
Istilah Komunikasi Sosial dan Pembangunan sesungguhnya merupakan gabungan dari dua istilah, yakni Komunikasi Sosial dan. Komunikasi Pembangunan. Secara substansial, kedua istilah tersebut tidak mengandung perbedaan. Artinya, materi bahasan yang terkandung di dalamnya sama-sama berbicara tentang bagaimana komunikasi harus dilakukan, sehingga berperan sebagai penunjang pelaksanaan program-program pembangunan dalam rangkan menciptakan perubahan pada suatu sistem sosial, yakni perubahan sosial (social changes).
Secara teoretis, pembangunan merupakan upaya untuk menciptakan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga program-program pembangunan yang dicanangkan senantiasa bersifat ide-ide pembaruan (inovasi), baik yang berupa fisik maupun nonfisik. Program pembangunan yang bersifat fisik, misalnya berupa pembangunan infrastruktur, sedangkan program pembangunan yang brsifat nonfisik misalnya pembangunan suprastruktur dan pemberdayaan manusia (sumber daya manusia).

Media Lokal di Bangka



Media Lokal Di Bangka

SEJARAH DIMULAINYA PERINGATAN
MAULID NABI MUHAMMAD SAW
(MAULID NABI bagian I)

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. atau peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. yang jatuh setiap tanggal 12 rabiul awal menurut kalender hijariyah merupakan tradisi yang berkembang dikalangan masyarakat islam jauh sesudah rasullullah SAW wafat. Dalam hal ini terdapat perbedaan dalam hal riwayat dimulainya tradisi perayaan maulid nabi Muhammad SAW. Al Hafizh Abu al Khair as Sakhawi mengatakan bahwa peringatan maulid Nabi yang mulia itu tidak dilakukan atau dinukil dari salaf pada masa abad ke 3 Hijriyah, dimulai peringatan maulid tersebut setelah abad ke 3 Hijriyah . Sedangkan dari kalangan pembesar negara yang mula-mula mengadakan peringatan Mauli Nabi SAW adalah Raja Mudhaffar Abu Sa’id penguasa Irbil, Irak. Demikian menurut pendapat Imam as-Sakhawi. Menurut keterangan Imam Ibnu al Jauzi, pada upacara ini pujangga terkenal Hafizh Ibnu Dihyah menyusun suatu naskah yang dinamakan dengan At-Tanwir fi Maulidil Basyir an-Nadzir, yang isinya memuat riwayat singkat perjuangan Nabi Muhammad saw. Untuk ini Raja Mudhaffar Abu Sa’id memberinya 1000 dinar. Beliau terkenal seorang yang gagah perkasa, pintar dan bijaksana. Ketika wafat, beliau sedang dalam penyerangan mengepung pasukan Eropa di kota Aka, tahun 630 H. Menurut sumber lain, orang pertama yang mencetuskan ide memperingati maulid Nabi Muhammad SAW justru Malik Mudzaffar Abu Said,yang lebih dikenal sebagai Sultan Shalahuddin al-Ayyubi (orang Inggris menyebutnya Saladin). Pemuka Islam yang kharismatik ini pernah mengundang pujangga terkenal AI-Hafidz Ibnu Dahiah untuk menggubah naskah riwayat singkat perjuangan Nabi Muhammad SAW. Naskah itu kemudian diberi judul At-Janwir If Maulid al-Basyir an-Nashir dan Ibnu Dahiah diberi honorarium 1000 dinar. Adapula yang mengatakan bahwa Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil, di Irak pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193). Sebuah pendapat mengatakan bahwa idenya justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, yang sedang terlibat dalam Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem dan sekitarnya. Saat itu umat Islam sedang berjuang keras mempertahankan diri dari serangan tentara salib Eropa, yakni dari Prancis, Jerman, dan Inggris. Kita mengenal musim itu sebagai Perang Salib atau The Crusade. Pada tahun 1099 M tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan dan persaudaraan ukhuwah. Secara politis memang umat Islam terpecah-belah dalam banyak kerajaan dan kesultanan. Meskipun ada satu khalifah tetap satu dari Dinasti Bani Abbas di kota Baghdad sana, namun hanya sebagai lambang persatuan spiritual. Sementara itu Imam As-Suyuthi dalam kitab Husn Al-Maqosid fi Amal Al-Maulid menerangkan bahwa orang yang pertama kali menyelenggarakan maulid Nabi adalah Malik Mudzofah Ibnu Batati, penguasa dari negeri Ibbril yang terkenal loyal dan berdedikasi tinggi. Mudzofah pernah menghadiahkan sepuluh ribu dinar kepada Syekh Abu Al-Khatib Ibnu Dihyah yang telah berhasil menyusun sebuah buku riwayat hidup dan risalah Rasulullah dengan judul At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir Al-Nazir. Pada masa Abbasiyah, sekitar abad kedua belas masehi, perayaan maulid Nabi dilaksanakan secara resmi yang dibiayai dan difasilitasi oleh khalifah dengan mengundang penguasa lokal. Acara itu diisi dengan puji-pujian dan uraian maulid Nabi, serta dilangsungkan dengan pawai akbar mengelilingi kota diiringi pasukan berkuda dan angkatan bersenjata. Pendapat lain mengatakan bahwa perayaan maulid ini dimulai pada masa dinasti Daulah Fatimiyyah di Mesir pada akhir abad keempat hijriyah. Hal itu seperti yang ditulis pada kitab Al-A’yad wa atsaruha alal Muslimin oleh Dr. Sulaiman bin Salim As-Suhaimi hal. 285-287. Disebutkan bahwa para khalifah Bani Fatimiyyah mengadakan perayaan-perayaan setiap tahunnya, di antaranya adalah perayaan tahun baru, asyura, maulid Nabi sAW bahwa termasuk maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Hasan dan Husein serta maulid Fatimah dll. Terlepas dari kontroversi tentang sejarah dimulainya peringatan Maulid Nabi SAW namun dapat ditarik benang merah bahwa terdapat persamaan yang antara lain adalah shalahuddin Al-Ayyubi di sini lebih berperan sebagai pelopor/pencetus ide dan adanya pemberian hadiah 1000 dinar untuk pujangga yang telah menyusun suatu naskah yang dinamakan dengan At-Tanwir fi Maulidil Basyir an-Nadzir, yang isinya memuat riwayat singkat perjuangan Nabi Muhammad saw. Dan sudah selayaknyalah sebagai umat islam kita tetap memeringatinya tiap tahun.

Peringatan Maulid Nabi di Bangka

Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin modern, adat istiadat atau kebiasaan yang sudah turun temurun dilakukan di Bangka tetap di lestarikan dan tetap dijalankan. Seperti halnya Peringatan Maulid Nabi SAW, setiap tahun selalu di laksanakan hampir di setiap daerah yang ada di Bangka.Seperti di Kemuje Kecamatan Mendo Barat, peringatan Maulid Nabi selalu di adakan dengan meriah dan tak pernah lepas dari nilai-nilai agama dan budaya. Peringatannya selalu dimeriahkan dengan berbagai lomba - lomba islami seperti lomba shalawat, rudat, dan lain sebagainya. Masyarakat sangat antusias dalam menyambut peringatan hari Lahir Nabi Besar kita ini. Hal ini dibuktikan selain diadakan berbagai lomba islami, masyarakat kemuje kecamatan Mendo Barat juga pada hari peringatan tersebut menyambut para tamu atau masyarakat yang berasal dari luar desa kemuje untuk bertamu atau berkunjung ke rumah warga - warga desa Kemuje. Mereka telah membuat berbagai makanan dan juga kue - kue untuk dihidangkan kepada para tamu atau warga dari luar desa kemuje. Pada hari peringatan tersebut juga, pihak desa kemuje biasanya selalu membuat acara ceramah agama pada pagi hari. Dan biasanya pihak desa kemuje selalu mengundang penceramah penceramah dari luar daerah.