Media
Lokal Di Bangka
SEJARAH DIMULAINYA PERINGATAN
MAULID NABI MUHAMMAD SAW
(MAULID NABI bagian I)
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
atau peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. yang jatuh setiap tanggal 12
rabiul awal menurut kalender hijariyah merupakan tradisi yang berkembang
dikalangan masyarakat islam jauh sesudah rasullullah SAW wafat. Dalam hal ini
terdapat perbedaan dalam hal riwayat dimulainya tradisi perayaan maulid nabi
Muhammad SAW. Al Hafizh Abu al Khair as Sakhawi mengatakan bahwa peringatan
maulid Nabi yang mulia itu tidak dilakukan atau dinukil dari salaf pada masa
abad ke 3 Hijriyah, dimulai peringatan maulid tersebut setelah abad ke 3
Hijriyah . Sedangkan dari kalangan pembesar negara yang mula-mula mengadakan
peringatan Mauli Nabi SAW adalah Raja Mudhaffar Abu Sa’id penguasa Irbil, Irak.
Demikian menurut pendapat Imam as-Sakhawi. Menurut keterangan Imam Ibnu al
Jauzi, pada upacara ini pujangga terkenal Hafizh Ibnu Dihyah menyusun suatu
naskah yang dinamakan dengan At-Tanwir fi Maulidil Basyir an-Nadzir, yang
isinya memuat riwayat singkat perjuangan Nabi Muhammad saw. Untuk ini Raja
Mudhaffar Abu Sa’id memberinya 1000 dinar. Beliau terkenal seorang yang gagah
perkasa, pintar dan bijaksana. Ketika wafat, beliau sedang dalam penyerangan
mengepung pasukan Eropa di kota Aka, tahun 630 H. Menurut sumber lain, orang
pertama yang mencetuskan ide memperingati maulid Nabi Muhammad SAW justru Malik
Mudzaffar Abu Said,yang lebih dikenal sebagai Sultan Shalahuddin al-Ayyubi
(orang Inggris menyebutnya Saladin). Pemuka Islam yang kharismatik ini pernah
mengundang pujangga terkenal AI-Hafidz Ibnu Dahiah untuk menggubah naskah
riwayat singkat perjuangan Nabi Muhammad SAW. Naskah itu kemudian diberi judul
At-Janwir If Maulid al-Basyir an-Nashir dan Ibnu Dahiah diberi honorarium 1000
dinar. Adapula yang mengatakan bahwa Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama
kali diperkenalkan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil, di Irak
pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193). Sebuah pendapat
mengatakan bahwa idenya justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri.
Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta
meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, yang sedang terlibat dalam
Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota
Yerusalem dan sekitarnya. Saat itu umat Islam sedang berjuang keras
mempertahankan diri dari serangan tentara salib Eropa, yakni dari Prancis,
Jerman, dan Inggris. Kita mengenal musim itu sebagai Perang Salib atau The Crusade.
Pada tahun 1099 M tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap
Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat
perjuangan dan persaudaraan ukhuwah. Secara politis memang umat Islam
terpecah-belah dalam banyak kerajaan dan kesultanan. Meskipun ada satu khalifah
tetap satu dari Dinasti Bani Abbas di kota Baghdad sana, namun hanya sebagai
lambang persatuan spiritual. Sementara itu Imam As-Suyuthi dalam kitab Husn
Al-Maqosid fi Amal Al-Maulid menerangkan bahwa orang yang pertama kali
menyelenggarakan maulid Nabi adalah Malik Mudzofah Ibnu Batati, penguasa dari
negeri Ibbril yang terkenal loyal dan berdedikasi tinggi. Mudzofah pernah
menghadiahkan sepuluh ribu dinar kepada Syekh Abu Al-Khatib Ibnu Dihyah yang
telah berhasil menyusun sebuah buku riwayat hidup dan risalah Rasulullah dengan
judul At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir Al-Nazir. Pada masa Abbasiyah, sekitar abad
kedua belas masehi, perayaan maulid Nabi dilaksanakan secara resmi yang
dibiayai dan difasilitasi oleh khalifah dengan mengundang penguasa lokal. Acara
itu diisi dengan puji-pujian dan uraian maulid Nabi, serta dilangsungkan dengan
pawai akbar mengelilingi kota diiringi pasukan berkuda dan angkatan bersenjata.
Pendapat lain mengatakan bahwa perayaan maulid ini dimulai pada masa dinasti
Daulah Fatimiyyah di Mesir pada akhir abad keempat hijriyah. Hal itu seperti
yang ditulis pada kitab Al-A’yad wa atsaruha alal Muslimin oleh Dr. Sulaiman
bin Salim As-Suhaimi hal. 285-287. Disebutkan bahwa para khalifah Bani Fatimiyyah
mengadakan perayaan-perayaan setiap tahunnya, di antaranya adalah perayaan
tahun baru, asyura, maulid Nabi sAW bahwa termasuk maulid Ali bin Abi Thalib,
maulid Hasan dan Husein serta maulid Fatimah dll. Terlepas dari kontroversi
tentang sejarah dimulainya peringatan Maulid Nabi SAW namun dapat ditarik
benang merah bahwa terdapat persamaan yang antara lain adalah shalahuddin
Al-Ayyubi di sini lebih berperan sebagai pelopor/pencetus ide dan adanya
pemberian hadiah 1000 dinar untuk pujangga yang telah menyusun suatu naskah
yang dinamakan dengan At-Tanwir fi Maulidil Basyir an-Nadzir, yang isinya
memuat riwayat singkat perjuangan Nabi Muhammad saw. Dan sudah selayaknyalah
sebagai umat islam kita tetap memeringatinya tiap tahun.
Peringatan
Maulid Nabi di Bangka
Sejalan dengan perkembangan zaman
yang semakin modern, adat istiadat atau kebiasaan yang sudah turun temurun
dilakukan di Bangka tetap di lestarikan dan tetap dijalankan. Seperti halnya
Peringatan Maulid Nabi SAW, setiap tahun selalu di laksanakan hampir di setiap
daerah yang ada di Bangka.Seperti di Kemuje Kecamatan Mendo Barat, peringatan Maulid Nabi selalu di adakan dengan meriah dan tak pernah lepas dari nilai-nilai agama dan budaya. Peringatannya selalu dimeriahkan dengan berbagai lomba - lomba islami seperti lomba shalawat, rudat, dan lain sebagainya. Masyarakat sangat antusias dalam menyambut peringatan hari Lahir Nabi Besar kita ini. Hal ini dibuktikan selain diadakan berbagai lomba islami, masyarakat kemuje kecamatan Mendo Barat juga pada hari peringatan tersebut menyambut para tamu atau masyarakat yang berasal dari luar desa kemuje untuk bertamu atau berkunjung ke rumah warga - warga desa Kemuje. Mereka telah membuat berbagai makanan dan juga kue - kue untuk dihidangkan kepada para tamu atau warga dari luar desa kemuje. Pada hari peringatan tersebut juga, pihak desa kemuje biasanya selalu membuat acara ceramah agama pada pagi hari. Dan biasanya pihak desa kemuje selalu mengundang penceramah penceramah dari luar daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar